PPs UPR dan Bappenas Adakan Kerjasama Tes Potensi Akademik

Dalam rangka mengetahui potensi akademik calon mahasiswa baru, Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya (PPs UPR) dan Bappenas melakukan penandatanganan kerjasama penyelenggaraan Tes Potensi Akademik (TPA) untuk calon mahasiswa baru PPs UPR Tahun Akademik 2022/2023, pada hari Jumat (02/09/2022) di Kantor Bappenas, Jakarta.

Penandatanganan dilakukan secara langsung oleh Direktur PPs UPR Prof. Dr. Yetrie Ludang, sementara Bappenas diwakili oleh Manajer Unit Usaha Otonom Penyelenggara Tes (UUO PT) TPA Bappenas, Maya Sasmita, SE.

Sebelum penandatanganan kerjasama, Prof Yetrie mengatakan bahwa Bappenas dipilih oleh PPs UPR karena kedibilitas yang dimilikinya dalam menyelenggarakan tes potensi akademik.

„Dengan mengetahui potensi akademik calon mahasiswa secara objektif kita akan mendapatkan gambaran kemampuan yang bersangkutan untuk menyelesaikan studi di PPs UPR,“ terangnya.

Dirinya juga menyatakan bahwa kerjasama dengan Bappenas ini untuk menghindari manipulasi kemampuan calon mahasiswa. „Kami percaya dengan Bappenas karena Bappenas selama ini menjadi mitra penyelenggara TPA banyak perguruan tinggi di Indonesia. Kita juga bisa mengkonfirmasi seandainya terdapat hal yang meragukan dari nilai yang diproleh mahasiswa,“ tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Unit Usaha Otonom Penyelenggara Tes Bappenas, Ari Prasetyo, S.H., M.A., MPA, menyatakan bahwa hasil TPA yang diperoleh peserta tes dapat dijamin objektivitasnya.

„Kami memiliki quality control yang ketat. Setiap bulan soal-soal TPA diupdate. Mekanisme tes yang kami laksanakan secara daring maupun luring dapat mendeteksi kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh peserta tes misalnya perjokian dan mirroring untuk mencuri soal kami. Peserta yang kedapatan melakukan kecurangan langsung kami masukkan dalam daftar hitam peserta,” katanya menjelaskan.

Ari menambahkan bahwa Bappenas tidak pernah membuat buku semacam sukses TPA. Bappenas juga tidak pernah menyelenggarakan pelatihan-pelatihan.

„Kalau ada pelatihan-pelatihan TPA, itu dapat dipastikan bukan dari kami. Kami juga tidak menerbitkan dan menjual buku TPA, karena soalnya terus berubah setiap bulan. Setiap soal yang telah digunakan, langsung kami musnahkan,“ lanjutnya.

Usai penandatanganan kerjasama, Prof. Yetrie mengharapkan agar realisasi TPA dapat dilakukan pada bulan September ini. „Nanti waktunya akan dirembugkan oleh tim kecil PPs UPR bersama Bappenas. Intinya dilaksanakan bulan September ini. Kita akan memilih waktu yang cukup bagi PPs UPR dan  Bappenas untuk mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk waktu sosialisasi kepada calon peserta tes. Kita berharap semua calon peserta yang berasal dari daerah dapat hadir ke Palangka Raya untuk mengikuti tes ini,” pungkasnya.