Prihatin Asap Pekat, Calon Doktor Lingkungan UPR Bagi Ribuan Masker

Direktur Pasca Sarjana, Prof Yetrie Ludang dan Ketua Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan Prof Bambang S Lautt turut serta dalam aksi bagi masker di gerbang masuk UPR

danum.id, Palangka Raya – Semakin pekat kabut asap imbas dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah kawasan di Kalimantan Tengah (Kalteng), membuat prihatin mahasiswa S3 Ilmu Lingkungan Universitas Palangka Raya (UPR).

Calon Doktor Ilmu Lingkungan itu berinisiatif membagikan ribuan masker kepada masyarakat umum termasuk mahasiswa, untuk membantu menanggulangi dampak asap yang kini sudah menelan korban ribuan jiwa terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Kegiatan sosial ini dimotori Ketua Program Doktor Ilmu Lingkungan UPR, Prof. Dr. Ir. Bambang S Lautt, M.Si. Aksi berlangsung dua kali, Selasa (17/9/2019). Sekali di kampus pada pagi hari, dan sore hari di jalanan umum

“Sehubungan kondisi Karhutla yang berimbas ke Palangka Raya dan sekitarnya mengakibatkan kabut asap yang semakin tebal, kami galang partisipasi untuk mengurangi dampak bencana asap ini dengan membagi masker,” terang Bambang.

Tim membagikan masker di simpang empat dari gerbang pintu masuk UPR. Mereka kompak mengenakan “dresscode” almamater kebanggaan yang berwarna abu-abu.

Pengendara baik roda dua maupun roda empat menjadi sasaran pemberian masker yang jumlahnya lebih dari 2.000 unit tersebut. Turut bersama membagikan masker Direktur Program Pasca Sarjana UPR, Prof. Dr. Ir. Yetrie Ludang, MP.

“Civitas akademika Ilmu Lingkungan, baik dosen maupun mahasiswa S3 melaksanakan aksi bagi masker ini, tentu sebagai bentuk kepedulian kami,” imbuhnya.

Sementara itu pemerintah daerah setempat, berupaya meminimalisasi dampak kabut asap kepada warga. Antara lain dengan memundurkan jam belajar siswa mulai PAUD,TK, SD, SMP, dan SMA sederajat, hingga terakhir sudah pada tahap meliburkan siswa selama sepekan.

Pemerintah Provinsi Kalteng juga telah mengambil kebijakan memundurkan jam masuk kantor Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi pukul 08.00 WIB.

Di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya memadamkan api Karhutla melalui beberapa satgas yang terus berjibaku dengan api di lapangan.

Selain adanya pengunduran  jam masuk sekolah, Pemerintah Kota Palangka Raya juga terus melakukan pembagian masker secara gratis kepada siswa. Setidaknya 10 ribu masker yang telah dibagikan Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya ke sekolah-sekolah.

Pihak dinas tetap menyarankan siswa supaya tetap menggunakan masker saat berada di ruangan maupun aktivitas apapun di luar ruangan. Hal ini penting dilakukan, agar kesehatan siswa tetap terus terjaga. (Mrz)